Punggowo RT03 RW02 Medokan Ayu

Punggowo RT03 RW02 Medokan Ayu

Selasa, 11 Oktober 2011

Ketika ALLAH berkata TIDAK.....

Ya Allah ambillah kesombonganku dariku
Allah berkata, “Tidak. Bukan Aku yang mengambil, tapi kau yang harus menyerahkannya.”

Ya Allah sempurnakanlah kekurangan anakku yang cacat
Allah berkata, “Tidak. Jiwanya telah sempurna, tubuhnya hanyalah sementara.”

Ya Allah beri aku kesabaran
Allah berkata, “Tidak. Kesabaran didapat dari ketabahan dalam menghadapi cobaan; tidak diberikan, kau harus meraihnya sendiri.”

Ya Allah beri aku kebahagiaan
Allah berkata, “Tidak. Kuberi keberkahan, kebahagiaan tergantung kepadamu sendiri untuk menghargai keberkahan itu.”

Ya Allah jauhkan aku dari kesusahan
Allah berkata, “Tidak. Penderitaan menjauhkanmu dari jerat duniawi dan mendekatkanmu pada Ku.”

Ya Allah beri aku segala hal yang menjadikan hidup ini nikmat
Allah berkata, “Tidak. Aku beri kau kehidupan supaya kau menikmati segala hal.”

Ya Allah bantu aku MENCINTAI orang lain, sebesar cintaMu padaku
Allah berkata… “Akhirnya kau mengerti !”

Kadang-kadang kita berpikir dan merenung bahwa Allah tidak adil dan pilih kasih,  kita berupaya dengan sekuat tenaga dan  susah payah memanjatkan doa, meminta dan berusaha dan berikhtiar,  pagi-siang-malam selama 24 jam non stop,  tapi tak ada hasilnya, apa yang kita harapkan tak kunjung jua datang. Kita mengharapkan diberi pekerjaan, tapi pekerjaan tak kunjung jua datang, kadang kita berpikir kita harus berusaha dan berdo’a, semua sudah dilakukan tapi tak kunjung jua datang.
Kita mengharapkan diberi pasangan hidup yang baik dan sesuai, berakhir dengan penolakan dan kegagalan, orang lain dengan mudah berganti pasangan. Kita menginginkan harta yang berkecukupan, namun kebutuhanlah yang terus meningkat.
Coba kita bayangkan diri kita seperti anak kecil yang sedang demam dan pilek, disaat kita melihat tukang es. Kita yang dalam keadaan demam merasa haus dan berpikir dengan minum es dapat mengobati rasa demam (maklum anak kecil). Disaat seperti itulah  kita meminta pada orang tua kita (seperti kita berdoa memohon pada Allah) dan merengek agar dibelikan es. Orangtua kita tentu lebih tahu kalau es dapat memperparah penyakit kita. Tentu dengan segala dalih kita tidak dibelikan es. Orangtua kita tentu ingin kita sembuh dulu baru boleh minum es yang lezat itu. Begitu pula dengan Allah, segala yang kita minta Allah tahu apa yang paling baik bagi kita. Mungkin tidak sekarang, atau tidak di dunia ini Allah mengabulkannya. Karena Allah tahu yang terbaik buat kita, . Kita sembuhkan dulu diri kita sendiri dari “pilek” dan “demam”…. dan teruslah  berdoa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan isi komentar, untuk memperbaiki kinerja ke RT an kami.