Ya Allah ambillah kesombonganku dariku
Allah berkata, “Tidak. Bukan Aku yang mengambil, tapi kau yang harus menyerahkannya.”
Allah berkata, “Tidak. Bukan Aku yang mengambil, tapi kau yang harus menyerahkannya.”
Ya Allah sempurnakanlah kekurangan anakku yang cacat
Allah berkata, “Tidak. Jiwanya telah sempurna, tubuhnya hanyalah sementara.”
Allah berkata, “Tidak. Jiwanya telah sempurna, tubuhnya hanyalah sementara.”
Ya Allah beri aku kesabaran
Allah berkata, “Tidak. Kesabaran didapat dari ketabahan dalam menghadapi cobaan; tidak diberikan, kau harus meraihnya sendiri.”
Allah berkata, “Tidak. Kesabaran didapat dari ketabahan dalam menghadapi cobaan; tidak diberikan, kau harus meraihnya sendiri.”
Ya Allah beri aku kebahagiaan
Allah berkata, “Tidak. Kuberi keberkahan, kebahagiaan tergantung kepadamu sendiri untuk menghargai keberkahan itu.”
Allah berkata, “Tidak. Kuberi keberkahan, kebahagiaan tergantung kepadamu sendiri untuk menghargai keberkahan itu.”
Ya Allah jauhkan aku dari kesusahan
Allah berkata, “Tidak. Penderitaan menjauhkanmu dari jerat duniawi dan mendekatkanmu pada Ku.”
Allah berkata, “Tidak. Penderitaan menjauhkanmu dari jerat duniawi dan mendekatkanmu pada Ku.”
Ya Allah beri aku segala hal yang menjadikan hidup ini nikmat
Allah berkata, “Tidak. Aku beri kau kehidupan supaya kau menikmati segala hal.”
Allah berkata, “Tidak. Aku beri kau kehidupan supaya kau menikmati segala hal.”
Ya Allah bantu aku MENCINTAI orang lain, sebesar cintaMu padaku
Allah berkata… “Akhirnya kau mengerti !”
Allah berkata… “Akhirnya kau mengerti !”
Kadang-kadang kita berpikir dan merenung bahwa Allah
tidak adil dan pilih kasih, kita berupaya dengan sekuat tenaga dan
susah payah memanjatkan doa, meminta dan berusaha dan berikhtiar,
pagi-siang-malam selama 24 jam non stop, tapi tak ada hasilnya, apa
yang kita harapkan tak kunjung jua datang. Kita mengharapkan diberi
pekerjaan, tapi pekerjaan tak kunjung jua datang, kadang kita berpikir
kita harus berusaha dan berdo’a, semua sudah dilakukan tapi tak kunjung
jua datang.
Kita mengharapkan diberi pasangan hidup yang baik dan
sesuai, berakhir dengan penolakan dan kegagalan, orang lain dengan
mudah berganti pasangan. Kita menginginkan harta yang berkecukupan,
namun kebutuhanlah yang terus meningkat.
Coba kita bayangkan diri kita seperti anak kecil yang
sedang demam dan pilek, disaat kita melihat tukang es. Kita yang dalam keadaan demam merasa haus dan berpikir dengan minum es dapat
mengobati rasa demam (maklum anak kecil). Disaat seperti itulah kita meminta pada
orang tua kita (seperti kita berdoa memohon pada Allah) dan merengek
agar dibelikan es. Orangtua kita tentu lebih tahu kalau es dapat
memperparah penyakit kita. Tentu dengan segala dalih kita tidak
dibelikan es. Orangtua kita tentu ingin kita sembuh dulu baru boleh
minum es yang lezat itu. Begitu pula dengan Allah, segala yang kita
minta Allah tahu apa yang paling baik bagi kita. Mungkin tidak
sekarang, atau tidak di dunia ini Allah mengabulkannya. Karena Allah
tahu yang terbaik buat kita, . Kita sembuhkan dulu diri kita
sendiri dari “pilek” dan “demam”…. dan teruslah berdoa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan isi komentar, untuk memperbaiki kinerja ke RT an kami.